Minggu, 05 Oktober 2008

Hari ini kudengar kabar

Tentang keberadaanku yang tercela

Entah siar dari siapa seakan tak pantas rasa tuk bercerita

Tak elak panas hati membara namun kupilih tuk berdiam

Kupaksakan cerca terima diriku

Berusaha memberi jawab pilu hati yang meradang

Hari demi hari tertapaki

Sedemikiannya dunia kurasa semakin nyata

Teman, sahabat, saudara merasa terlahir sempurna

Menilai sesama seakan berdiri setingkat dewa

Durhaka…………………….

Perlahan mereka lupa berladang didunia tuk menuai apa

Ingin rasa ku memohon agar bisa Tuhan mencabut benihnya

Telaah sebidang kumerenung

Lalu apa beda aku dengan mereka

Dunia…………….

Kenapa mengelak bersadar sungguh malang menghuninya

Buka matamu inilah neraka yang terbahasakan sebagai realita

Seharinya kita dibakar api kebencian

Dibekukan rasa tuk mengampuni

Ditindas oleh kekurangan

Diperbudak nafsu dan keinginan

Bukankah kita memang sedang di neraka

Dunia yang teramat neraka tersebut realita

Mari saling mendoakan, semoga semua kan semakin tersiksa

Agar nanti setelah semua terlewati

Baru kita sadar indahnya siksa dunia

Tidak ada komentar: